Assalamualaikum InsanHalal, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai HACCP itu penting. Setiap perusahaan tentu akan melakukan semua yang terbaik untuk dapat membuat produknya bertahan bahkan bersaing di pasaran. Selain dari promosi yang gencar, mutu dan kualitas produk merupakan faktor penting dalam menjaga persaingan produk. Terlebih pada produk pangan yang memiliki tingkat perhatian lebih soal kualitas dari konsumen.
Untuk selalu menjaga kualitas dari produksi produknya, biasanya perusahaan akan menerapkan sebuah sistem yang biasa disebut dengan HACCP. Lantas sebenarnya apakah HACCP itu, simak artikel ini sampai habis untuk mengetahui selengkapnya mengenai HACCP.
HACCP atau Hazard Analysis and Critical Control Point sendiri merupakan sebuah metode sistematis yang berbasis sains untuk mengidentifikasi resiko berbahaya tertentu dan tindakan pengendaliannya untuk memastikan keamanan produk pangan yang diproduksi. Berfokus pada pencegahan, HACCP dapat membantu perubahan termasuk merancang peralatan dan prosedur pengolahan.
Untuk perusahaan yang ingin tetap bersaing dengan mengandalkan kualitas pada produknya, sistem ini merupakan unsur penting yang harus diterapkan pada proses produksinya. Sebagai sebuah sistem standarisasi produksi yang menyoroti mutu dan keamanan suatu produk pangan, HACCP dapat diterapkan pada seluruh proses pengolahan pangan. Mulai dari tahap penyediaan bahan bahan baku hingga sampai pada tangan konsumen.
Terdapat 7 prinsip penting yang harus diperhatikan dalam menerapkan sistem ini sesuai dengan rekomendasi pihak NACMCP atau National Advisory Committee on Microbiological Criteria for Foods, 1992 dan CAC atau Codex Alimentarius Commission, 1993.
Tujuan utama dari adanya HACCP ini tidak lain guna menjaga kualitas produk khususnya produk pangan yang beredar. Tentu tujuannya untuk membantu masyarakat dan pelaku industri dalam pengawasan jaminan mutu dan standar keamanan produk. Selain itu bagi perusahaan tujuan adanya sistem ini juga untuk membantu perusahaan dalam persaingan pasar yang menitikberatkan pada kualitas produk.
Selain itu, tujuan dan sasaran HACCP adalah memperkecil kemungkinan adanya risiko bahaya yang bisa saja terjadi akibat adanya kontaminasi mikroba patogen. Atau setidaknya, bisa memperkecil potensi mikroba patogen untuk tumbuh dan berkembang.
Penerapan sistem HACCP pada industri pangan tentu memiliki banyak manfaat. Yang pertama, HACCP merupakan sistem penjaminan mutu dan keamanan yang bekerja dengan proses terstruktur sehingga memberikan bukti konkret yang terdokumentasi, serta pengidentifikasian dan pengurangan risiko bahaya produksi.
Selanjutnya, HACCP menekankan pada aspek proses sehingga risiko bahaya bisa terdeteksi, dikendalikan, dan dicegah sejak dini. Ketiga, sistem ini fokus pada pengendalian bahaya secara preventif.
Pada dasarnya halal beriringan dengan thayyib (aman & bersih), yang secara umum dapat diartikan sebagai keamanan pangan. Pemenuhan aspek keamanan pangan merupakan bagian dari persyaratan sertifikasi halal, yang harus dipenuhi pelaku usaha sebelum laporan hasil audit. Nah, tentunya #InsanHalal perlu catat bahwa pangan yang aman dan bermanfaat saja tidak cukup, harus dipastikan kehalalannya. Sebagaimana halal saja tidak cukup karena pendekatan menyeluruhnya adalah halalan thayyiban.
Demikianlah pembahasan kita kali ini mengenai HACCP atau Hazard Analysis and Critical Control Point yang bisa IHATEC jelaskan pada artikel kali ini. Ingin memiliki kompetensi sebagai pengelola sistem HACCP? Yuk ikuti pelatihannya di IHATEC
|IHATEC: Kompetensi Pengelola Sistem HACCP Berbasis SKKNI & Integrasi dengan standar halal