Hari raya Idul Adha merupakan salah satu momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Salah satu amalan utama adalah penyembelihan hewan kurban. Ibadah kurban memiliki banyak hikmah dan manfaat, baik dari segi spiritual maupun sosial. Secara spiritual, ibadah kurban adalah bentuk ketaatan dan pengorbanan kepada Allah SWT, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS. Secara sosial, daging kurban dibagikan kepada yang membutuhkan, mempererat tali persaudaraan dan solidaritas antar sesama Muslim.
Berbicara soal ibadah kurban, tentunya tidak terlepas dari proses penyembelihan hewan. Seperti yang kita ketahui, daging hewan bisa berpotensi haram jika disembelih dengan cara yang salah. Dalam proses penyembelihan hewan kurban ini bukanlah sekadar tradisi, tetapi juga ibadah yang memiliki aturan dan tata cara tertentu yang harus dipatuhi. Penyembelihan hewan kurban harus sesuai dengan syariat Islam untuk mendapatkan keberkahan serta memastikan kehalalan daging kurban.
Penting untuk diketahui, tata cara menyembelih hewan kurban
Karena proses penyembelihan adalah sebuah keutamaan, penyembelihan harus di lakukan dengan tata cara yang benar. Dalam artikel berikut ini kita akan membahas mengenai langkah-langkah atau tata cara menyembelih hewan kurban yang benar dan mendalam sesuai ajaran Islam.
1. Membaringkan dan Menghadapkan Hewan ke Arah Kiblat
Hewan yang akan di sembelih, di sunahkan untuk dihadapkan ke arah kiblat. Hewan Kurban harus di baringkan dengan posisi miring ke sisi kiri agar lebih mudah dalam penyembelihan, dengan kepalanya dihadapkan ke arah kiblat. Posisi ini bukan hanya soal teknis, tetapi juga melambangkan penghormatan terhadap hewan yang akan di sembelih dan menunjukkan ketaatan kepada Allah SWT. Menghadapkan hewan ke kiblat merupakan simbol bahwa seluruh proses ini dilakukan semata-mata karena Allah SWT.
Selain hal tersebut, dengan membaringkan hewan kurban akan menjadikan proses penyembelihan bisa menjadi lebih mudah.
2. Menggunakan Pisau atau Alat Penyembelihan Lain yang Tajam
Selanjutnya tata cara penyembelihan hewan harus menggunakan pisau atau alat penyembelihan lain yang tajam (Selain dari kuku, gigi/taring, dan tulang). Menggunakan pisau atau alat penyembelihan lain yang tajam adalah kunci utama dalam proses penyembelihan hewan kurban. Alat yang tajam memastikan penyembelihan dilakukan dengan cepat dan efisien, sehingga mengurangi rasa sakit dan penderitaan hewan. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan untuk berbuat ihsan (baik) kepada segala sesuatu. Jika kalian membunuh (untuk kurban), maka berbuat ihsanlah dalam membunuh itu dan hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya dan menenangkan sembelihannya” (HR. Muslim).
Pisau yang tumpul dapat menyebabkan hewan menderita lebih lama dan hal ini bertentangan dengan prinsip ihsan (kebaikan) dalam Islam. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memeriksa ketajaman pisau sebelum penyembelihan dimulai.
3. Membaca serangkaian doa sebelum menyembelih hewan kurban
Sebelum memulai penyembelihan, penting bagi penyembelih untuk mematuhi serangkaian bacaan dan doa yang telah di tetapkan. Pertama-tama, penyembelihan harus dilaksanakan dengan niat menyembelih dan menyebutkan asma allah. Setelah itu penyembelih harus membaca basmalah, yaitu “Bismillahirrahmanirrahim,” yang berarti “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” Bacaan ini menandakan bahwa penyembelihan dilakukan atas nama Allah dan memastikan bahwa daging hewan tersebut halal untuk di konsumsi.
Kemudian, penyembelih melantunkan shalawat untuk Rasulullah SAW, yaitu “Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad,” yang merupakan doa agar Allah memberikan keberkahan kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.
Selanjutnya, penyembelih harus membaca takbir tiga kali dengan mengucapkan “Allahu Akbar” sebanyak tiga kali, yang berarti “Allah Maha Besar,” di ikuti dengan tahmid sekali dengan mengucapkan “Alhamdulillah,” yang berarti “Segala puji bagi Allah.”
Dan yang terakhir adalah dengan membaca doa menyembelih hewan kurban yaitu, “Allâhumma hâdzihî minka wa ilaika, fataqabbal minnî yâ karîm” yang artinya, “Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku.” Doa di atas dipanjatkan oleh pekurbannya. Jika penyembelih membacakan untuk orang lain yang berkurban, maka kata minni diganti dengan menyebut nama pekurbannya.
4. Menyembelih Hewan dengan Memutus Tenggorokan dan Urat Nadi di Leher
Langkah terakhir dalam proses penyembelihan adalah di lakukan dengan mengalirkan darah melalui pemotongan saluran makanan (mari’/esophagus), saluran pernafasan/tenggorokan (hulqum/trachea), dan dua pembuluh darah (wadajain/vena jugularis dan arteri carotids). Penyembelihan juga harus di lakukan dengan satu kali dan secara cepat. Hal ini penting untuk memastikan kematian hewan secara cepat dan efisien, serta mengalirkan darah dengan maksimal. Darah yang keluar membawa sisa-sisa racun dan kotoran dari tubuh hewan, menjadikan daging lebih bersih dan halal untuk di konsumsi.
Dalam melaksanakan penyembelihan, penting untuk melakukan dengan penuh kesadaran dan kehati-hatian agar tidak menyakiti hewan lebih dari yang di perlukan. Proses ini harus di lakukan dengan penuh rasa tanggung jawab dan penghormatan terhadap hewan yang menjadi bagian dari ibadah kurban.
Menyembelih hewan kurban adalah ibadah yang penuh makna dan harus di akukan dengan penuh kesungguhan dan kepatuhan terhadap syariat Islam. Melalui tata cara yang benar, kita tidak hanya menjalankan perintah Allah SWT tetapi juga menunjukkan rasa hormat dan kasih sayang terhadap hewan yang kita sembelih. Dengan memahami dan melaksanakan tata cara menyembelih hewan kurban yang benar, kita bisa memastikan ibadah kita di terima dan bermanfaat bagi banyak orang. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan memberikan keberkahan bagi kita semua. Aamiin.
Menyembelih hewan kurban adalah ibadah yang penuh makna dan harus di lakukan dengan penuh kesungguhan dan kepatuhan terhadap syariat Islam. Melalui tata cara yang benar, kita tidak hanya menjalankan perintah Allah SWT tetapi juga menunjukkan rasa hormat dan kasih sayang terhadap hewan yang kita sembelih. Dengan memahami dan melaksanakan tata cara menyembelih hewan kurban yang benar, kita bisa memastikan ibadah kita di terima dan bermanfaat bagi banyak orang. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan memberikan keberkahan bagi kita semua. Aamiin.
Dalam proses penyembelihan, peran juru sembelih atau yang sering kita dengar sebagai JULEHA memiliki peran penting. Hal ini di karenakan, titik kritis kehalalan daging di awali dari penyembelihan hewan halal. Syarat utama seorang Juleha yang harus memiliki pemahaman yang kompeten. Oleh karena itu, JULEHA haruslah melewati sertifikasi sebelumnya. Bagi anda yang ingin memiliki kompetensi sebagai juru sembelih halal, anda dapat mengikuti pelatihan di IHATEC.
| IHATEC: Pelatihan Juru Sembelih Halal berbasis SKKNI
Sumber:
https://www.nu.or.id/nasional/tata-cara-menyembelih-hewan-kurban-rukun-syarat-dan-doanya-x8i97
https://ppid.lampungprov.go.id/detail-post/Tata-Cara-Menyembelih-Hewan-Kurban
https://ppid.lampungprov.go.id/detail-post/Tata-Cara-Menyembelih-Hewan-Kurban
https://ihatec.com/kompetensi-juru-sembelih-halal-berbasis-skkni/