CPPOB adalah langkah penting dalam menjaga kualitas dan keamanan pangan olahan. Ini juga membantu melindungi konsumen dari risiko kesehatan yang dapat timbul akibat konsumsi makanan yang terkontaminasi atau tidak aman.
Banyak negara memiliki badan regulasi yang mengawasi dan mengatur CPPOB dalam industri makanan untuk memastikan bahwa standar keamanan dan kualitas terpenuhi.
Untuk membantu Anda lebih paham mengenai CPPOB, mari simak artikel IHATEC yang satu ini!
Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik (CPPOB) adalah sebuah konsep atau sistem yang digunakan dalam industri makanan untuk memastikan bahwa produk makanan yang dihasilkan aman, berkualitas, dan sesuai dengan standar keamanan pangan.
CPPOB bertujuan untuk melindungi kesehatan konsumen dan memastikan bahwa pangan olahan diproduksi dengan proses yang higienis, menggunakan bahan baku yang aman, dan mengikuti pedoman yang telah ditetapkan oleh otoritas regulasi.
Tujuan penerapan Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik (CPPOB) adalah untuk memastikan bahwa produk makanan yang dihasilkan memenuhi standar keamanan, kualitas, dan higiene yang tinggi.
Penerapan CPPOB memiliki dampak positif pada semua pihak yang terlibat dalam rantai pasokan makanan, termasuk produsen, konsumen, dan otoritas regulasi. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari penerapan CPPOB:
Melindungi kesehatan dan keselamatan konsumen adalah tujuan utama CPPOB. Dengan menerapkan praktik-produk yang aman dan mengikuti pedoman keamanan pangan, produsen dapat mengurangi risiko kontaminasi mikrobiologi, kimia, dan fisik dalam produk makanan, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya keracunan makanan dan penyakit yang terkait.
CPPOB membantu menjaga kualitas produk makanan. Ini mencakup menjaga cita rasa, aroma, dan tekstur yang diharapkan oleh konsumen. Produk yang berkualitas tinggi juga memiliki umur simpan yang lebih lama dan lebih sedikit limbah produksi.
Penerapan CPPOB membantu produsen mematuhi peraturan dan regulasi pangan yang berlaku di wilayah mereka. Ini mencegah sanksi hukum dan penarikan produk dari pasar yang dapat merugikan reputasi perusahaan.
Praktik CPPOB yang baik juga dapat meningkatkan efisiensi produksi dengan mengurangi pemborosan dan ketidaksempurnaan dalam proses produksi. Ini dapat menghasilkan penghematan biaya jangka panjang.
Produsen yang menerapkan CPPOB cenderung memiliki kredibilitas yang lebih baik di mata konsumen, mitra bisnis, dan pihak-pihak terkait lainnya. Ini dapat menguntungkan bisnis dengan membantu dalam memperoleh pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang ada.
Dengan penerapan CPPOB, produsen dapat memiliki sistem pemantauan dan pelacakan yang lebih baik untuk produk makanan mereka. Ini memungkinkan identifikasi cepat dan penanganan masalah jika terjadi insiden keamanan pangan atau pelanggaran.
CPPOB membantu melindungi merek perusahaan. Produk makanan yang berkualitas tinggi dan aman cenderung mendapatkan reputasi yang baik di pasar, yang dapat meningkatkan citra merek.
Dalam jangka panjang, CPPOB juga dapat berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi limbah, penggunaan bahan baku, dan dampak lingkungan negatif lainnya dari industri makanan.
Berikut adalah beberapa prinsip utama yang terkait dengan CPPOB:
Fasilitas produksi makanan harus bersih dan higienis. Ini termasuk kebersihan peralatan, area produksi, dan personel. Peralatan harus dicuci dan disterilkan secara teratur, dan personel harus mengikuti praktik higiene pribadi yang ketat.
Bahan baku yang digunakan dalam produksi makanan harus berkualitas baik dan aman. Mereka harus dipantau dan diperiksa untuk memastikan bahwa mereka bebas dari kontaminan atau kerusakan.
Proses produksi harus dirancang dengan baik untuk menghindari kontaminasi silang dan memastikan bahwa produk makanan diproduksi dengan cara yang aman. Proses ini harus mencakup pemantauan suhu dan waktu yang tepat, serta langkah-langkah pengendalian risiko yang sesuai.
Pengendalian mutu dan pemantauan produk harus dilakukan secara teratur. Ini mencakup pengujian laboratorium untuk memeriksa karakteristik produk seperti keamanan mikrobiologi, rasa, dan tekstur.
Semua proses produksi harus didokumentasikan dengan baik. Ini termasuk catatan tentang bahan baku, proses produksi, dan pelacakan produk hingga titik penjualan. Dokumentasi ini penting untuk pelacakan dan pengendalian jika terjadi masalah dengan produk.
Produsen makanan harus mematuhi regulasi pangan yang berlaku di wilayah mereka. Ini dapat mencakup peraturan pemerintah tentang label produk, pengemasan, dan standar keamanan pangan.
Karyawan yang terlibat dalam produksi makanan harus mendapatkan pelatihan yang memadai tentang CPPOB dan praktik-produk yang aman.
Mengingat pentingnya penerapan CPPOB di dalam industri pangan, maka sudah jadi kewajiban setiap produsen untuk mampu mengimplementasikannya dengan baik.
IHATEC, sebagai salah satu lembaga pelatihan halal yang terdaftar di BPJPH membuka pelatihan Kompetensi Pengelola CPPOB /GMP Berbasis SKKNI & Integrasi dengan standar halal. Anda bisa mengikutinya dengan mendaftarkan diri. Ayo, daftar sekarang!