Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai Kehalalan produk nutrasetikal dalam sorotan kritis. Sebelumnya, nutrasetikal sendiri merupakan sebuah produk suplemen kesehatan berupa pil, kapsul, bubuk, atau cairan. Produk nutrasetikal ini bertujuan untuk memberikan manfaat kesehatan, termasuk pencegahan dan pengobatan penyakit. Saat ini nutrasetikal mendapat banyak perhatian karena memiliki potensi nutrisi, dan keamanan dalam penggunaannya.
Berkembangnya produk nutrasetikal ini tidak terlepas dari tren hidup sehat yang muncul dalam beberapa dekade belakangan. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan kesejahteraan. Hal ini mendorong mereka untuk mencari cara untuk meningkatkan kesehatan mereka, termasuk dengan menggunakan nutrasetikal. Selain itu, seiring dengan perkembangan ilmu ilmiah sehingga dapat ditemukannya produk-produk nutrasetikal ini yang dipercaya sebagai produk kesehatan.
Maraknya penggunaan produk nutrasetikal di Indonesia, memunculkan topik penting dalam konteks agama. Seperti yang kita ketahui bersama masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama muslim, tidak bisa terlepas pada aspek kehalalan. Berikut ini telah IHATEC rangkum beberapa poin kritis mengenai kehalalan produk nutrasetikal atau suplemen makanan ini.
beberapa poin kritis mengenai kehalalan produk nutrasetikal atau suplemen makanan ini.
Titik kritis produk nutrasetikal yang menjadi sorotan
Sebagai umat beragama muslim, tentu kita memiliki kewajiban untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal. Sebagai negara dengan mayoritas beragama islam, pemerintah Indonesia sendiri sudah menjamin produk-produk yang tersebar akan kehalalanya dengan sertifikasi halal. Tidak terlepas dari itu, nutrasetikal sebagai produk kesehatan juga harus menjamin kehalalannya. Mengutip dari laman Halal MUI, setidaknya ada 3 titik kritis dari nutrasetikal. Berikut ini penjelasan lengkapnya mengenai titik kritis nutrasetikal.
1 Bahan yang digunakan sebagai bahan utama nutrasetikal
bahan yang digunakan untuk membuat nutrasetikal bisa berasal dari tanaman, hewan, mikroba, atau sintetik. Titik kritis bahan yang bersumber dari tanaman terletak pada bahan penolong dan zat aditif, seperti lesitin, betaine dari bit gula, herbal, ekstrak tumbuhan. Sedangkan jika nutrasetikal berasal dari bahan hewani, memiliki titik kritis pada jenis hewan sampai dengan pada proses penyembelihan hewan tersebut. Selain kedua bahan tersebut, ada juga nutrasetikal yang terbuat dari mikroba. Titik kritisnya terletak pada mikroba, media tumbuh hingga produksi, alat bantu proses, dan aditif.
Untuk itulah penting memperhatikan dan memeriksa bahan-bahan yang di gunakan dalam produk nutrasetikal. Pastikan untuk memeriksa dengan teliti bahan-bahan yang di gunakan dalam produk nutrasetikal. Beberapa bahan mungkin di haramkan dalam beberapa agama atau dapat menyebabkan kekhawatiran kesehatan
2 Bentuk dan rupa dari produk nutrasetikal
Selanjutnya adalah bentuk dan rupa dari produk nutrasetikal. Produk nutrasetikal biasanya dapat berupa kapsul, gel lunak, bubuk, atau tablet. Bentuk rupa dari nutrasetikal ini memiliki titik kritis yang menjadi sorotan penting tentang kehalalannya. Dikhawatirkan yaitu bahan terkandung dari gelatin dimana memungkinkan berasal dari sumber haram atau alkohol yang digunakan sebagai pelarut.
Dari bentuk penyajian yang berupa kapsul, gel lunak, bubuk, dan tablet inilah yang menjadi sorotan penting dari kehalalan produk nutrasetikal. Ada baiknya kita menggunakan produk-produk yang sudah terjamin kehalalanya melalui sertifikasi halal pada produk nutrasetikal.
3 Proses produksi dari nutrasetikal
Terakhir, yang ketiga yaitu proses produksi dari nutrasetikal itu sendiri yang memiliki potensi terkontaminasi dengan unsur yang haram. Ketika kita berbicara produk halal, memang tidak hanya ada pada kandungan produknya saja. Bahkan sampai proses produksi, harus dipastikan sebuah produk terbebas dari unsur yang bisa mengharamkan sebuah produk.
Faktor produksi ini sangat memiliki peran penting. Jika proses produksi berpotensi bercampur dengan unsur yang halal, maka dapat di ragukan kehalalan nutrasetikal tersebut. Pastikan bahwa fasilitas produksi produk nutrasetikal tersebut mematuhi standar kebersihan dan kehalalan yang ditetapkan. Pemisahan produk halal dari produk non-halal dan pengelolaan risiko kontaminasi sangat penting.
Sekali lagi, memang kita tidak akan pernah tau bagaimana produksi yang terjadi pada produk nutrasetikal yang kita konsumsi. Nah pada hal inilah, sertifikasi halal menjadi peran penting. Setidaknya produk yang bersertifikasi halal, sudah dapat dipastikan kehalalannya terjamin.
Nah itu dia lah pembahasan menarik kita kali menangani nutrasetikal yang kehalalannya menjadi sorotan kritis. Nutrasetikal memang dapat menjadi tambahan yang bermanfaat untuk pola hidup sehat. Namun, penting untuk selalu memperhatikan kehalalan sebuah produk baik itu produk konsumsi sehari-hari atau bahkan produk kesehatan. Hal ini tentu bertujuan untuk tetap menjaga kita dalam menjalankan syariat agama islam. Dengan memperhatikan aspek-aspek di atas, kita dapat lebih bijak dan sadar akan kehalalan produk nutrasetikal yang akan kita konsumsi.
Karena pasar muslim di Indonesia yang sangat tinggi, pentingnya juga bagi setiap produsen nutrasetikal memiliki sertifikasi halal pada produknya. Dengan sertifikasi halal ini, konsumen akan lebih yakin menggunakan produk nutrasetikal tanpa keraguan. Jika kamu, sebagai produsen produk nutrasetikal ingin melakukan sertifikasi halal, kamu bisa terlebih dahulu mengikuti pelatihan di IHATEC. Dengan pelatihan di IHATEC, kamu bisa mempelajari langkah-langkah pengajuan sertifikasi halal secara lengkap dan mudah dipahami. Yuk ikuti pelatihan halal di IHATEC.